Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indonesia sebesar 2,51% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2024.
Angka inflasi itu turun 0,33 poin persen dari Mei 2024 yang sebesar 2,84% (yoy). Inflasi Juni 2024 juga turun 1,01 poin persen dari Juni 2023 yang sebesar 3,52% (yoy).
Secara bulanan atau month-to-month (mtm), terjadi deflasi sebesar 0,08% pada Juni 2024. Adapun tingkat inflasi sejak awal tahun kalender atau year-to-date (ytd) sebesar 1,07% pada Juni 2024.
BPS menambahkan, tingkat inflasi tahunan komponen inti Juni 2024 sebesar 1,90%; inflasi mtm sebesar 0,10%; dan inflasi ytd sebesar 1,14%.
(Baca juga: Ini Target Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi dalam Asumsi Makro APBN 2025)
Provinsi yang mengalami inflasi tahunan tertinggi adalah Papua Pegunungan sebesar 5,65% (yoy) pada Juni 2024.
Inflasi tahunan, kata BPS, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Berikut rinciannya:
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,95%;
- Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,09%;
- Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47%;
- Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,95%;
- Kelompok kesehatan sebesar 1,89%;
- Kelompok transportasi sebesar 1,61%;
- Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,50%;
- Kelompok pendidikan sebesar 1,69%;
- Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,31%;
- Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18%.
(Baca juga: Inflasi Tahunan Indonesia Melandai pada Mei 2024)