Realisasi nilai investasi asing (FDI) Swedia ke Indonesia pada triwulan pertama 2017 mencapai US$ 8,69 juta. Angka ini melonjak lebih dari 13 kali lipat dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 0,65 juta. Jumlah tersebut juga naik lebih dari 93 persen dibanding realisasi sepanjang 2016, yaitu sebesar US$ 4,5 juta.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat bahwa nilai investasi Swedia ke Indonesia tertinggi sebelumnya terjadi pada 2012, yakni mencapai lebih dari US$ 5 juta. Tahun berikutnya anjlok menjadi hanya US$ 0,6 juta. Nilai investasi Swedia ke Indonesia pada 2016 berada di urutan 41 pada daftar negara dengan investasi terbesar di Indonesia.
Kedatangan Tuan Baginda Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia yang diikuti 35 pemimpin perusahaan negara tersebut ke Indonesia dapat dijadikan momen untuk meningkatkan kerja sama antar kedua negara. Seperti diketahui, hingga triwulan I 2017, investasi Swedia di Indonesia mencapai US$ 8,69 juta dan berada di urutan 28. Investasi Swedia di Indonesia saat ini ditujukan di sektor infrastruktur, khususnya transportasi. Perusahaan pembuat mesin Swedia, Bombardier bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api Persero (INKA) melakukan pembuatan gerbong kereta api.