Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Maybrat, pada 2024 tercatat Rp863,41 ribu. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp813,24 ribu .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 1,16%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Gorontalo Periode 2018-2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 46.093 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp18.161 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 492.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp364,81 ribujuta. Nominal ini tumbuh 6,09%.
Kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,45% menjadi Rp207,59 ribujuta kemudian diikuti oleh sektor konstruksi tumbuh 0,43% menjadi Rp130,51 ribujuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Dairi pada 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Maybrat, untuk urutan lima besar adalah jasa keuangan dan asuransi dengan nilai Rp25,46 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 0,54% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp21,71 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Maybrat pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Maybrat ini adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi mencapai 39,43%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.