PT Pegadaian berhasil membukukan laba Rp2,43 triliun pada 2021. Laba tersebut tumbuh 19,99% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,02 triliun.
Pertumbuhan laba anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini tercapai berkat beban usaha yang turun lebih kencang dari pendapatan perusahaan.
(Baca: Laba Bank BRI Melonjak 66% Menjadi Rp 31 Triliun pada 2021)
Pendapatan perusahaan sepanjang 2021 menyusut Rp1,32 triliun (6,03%) menjadi Rp20,64 triliun.
Beban perusahaan juga berkurang Rp1,77 triliun (9,23%) menjadi Rp17,4 triliun. Alhasil, laba bersih pegadaian meningkat pada tahun lalu.
Status Pegadaian kini bukan lagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi merupakan anak usaha dari Bank BRI dengan kepemilikan saham 99,99%. Sementara 1 lembar saham masih dimiliki Pemerintah Indonesia.
(Baca: Bank BRI Bagi Dividen Rp26,4 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah)
Aset Pegadaian menyusut 7,96% menjadi Rp65,77 triliun pada akhir 2021 dibanding posisi akhir 2020.
Demikian pula kewajibannya turun 15,68% menjadi Rp39,52 triliun pada akhir 2021, dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp46,87 triliun.
Sedangkan ekuitasnya meningkat 6,723% menjadi Rp26,26 triliun pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp24,56 triliun.
Sebelumnya, Kementerian BUMN membentuk Holding Ultra Mikro dengan menggabungkan PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dengan Bank BRI pada September 2021. Nilai pengalihan saham tersebut mencapai Rp54,7 triliun.