Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sorong, pada 2023 tercatat Rp12,03 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,55 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 2,5%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Gorontalo Periode 2018-2023)
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Sorong pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp5,32 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 6,4% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,92 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 4,74% menjadi Rp1,75 jutajuta kemudian diikuti oleh sektor konstruksi dengan PDRB Rp1,66 jutajuta (-5,12%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,01 jutajuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Mappi Menurut Sektor pada 2023)
Distribusi PDRB di Kabupaten Sorong pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sorong ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 48,04%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.