Kucuran investasi di beberapa negara sempat menurun signifikan selama pandemi Covid-19, tepatnya pada 2020. Asian Development Bank (ADB) menyebut, selepas tahun kritis itu, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) global berangsur pulih.
Data estimasi dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang diolah ADB menunjukkan, total FDI yang masuk meningkat sebesar 64,3% pada 2021. Padahal, nilainya sempat menurun sebesar 35,0% pada 2020.
"Hal ini membuat arus masuk FDI kembali ke tingkat sebelum pandemi, berjumlah sekira US$1,6 triliun pada 2021, hampir 7% lebih tinggi dari level 2019," tulis ADB dalam laporannya.
FDI tumbuh dari penghasilan besar yang diinvestasikan negara tersebut. ADB menghimpun sedikitnya 10 negara tujuan utama FDI di dunia.
Posisi pertama adalah Amerika Serikat, yang mengumpulkan FDI sebesar US$367,4 miliar pada 2021.
"Pendapatan yang diinvestasikan kembali dalam perekonomian negara ini mencapai US$200 miliar—tertinggi yang pernah tercatat," tulis ADB.
Kedua adalah Tiongkok, yang mendapatkan FDI sebesar US$181 miliar. Ketiga adalah Hong Kong US$140,7 miliar.
Keempat adalah Singapura, satu-satunya negara di Asia Tenggara dengan kucuran FDI tertinggi di dalam 10 besar ini, yakni US$99,1 miliar. Kelima adalah Kanada US$59,7 miliar.
"Penerima FDI besar lainnya pada 2021 di luar Asia adalah Brasil (US$50,4 miliar), Afrika Selatan (US$40,9 miliar), Meksiko (US$31,6 miliar), dan Jerman (US$31,3 miliar)," tulis ADB.
(Baca juga: 10 Negara Tujuan Utama Investor Swasta untuk Berinvestasi Bidang Real Estat)