Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Berau, pada 2023 tercatat Rp51,28 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp60,16 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 3,32%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 276,24 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp198,53 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 27.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp29,88 jutajuta. PDRB ini tumbuh 5,74%.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 2,18% menjadi Rp5,78 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,34% menjadi Rp3,33 jutajuta.
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp2,29 jutajuta. Sektor ini tercatat tumbuh 9,1% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp2,02 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Berau pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Berau ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 62,63%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.