Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Purworejo pada 2024 sebesar 10,87%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 11,33%. Jumlah penduduk miskin tercatat 78.020 jiwa dari total 809.121 penduduk.
Dibandingkan kabupaten lain di Jawa Tengah, penurunan persentase kemiskinan di Purworejo sebesar 4,06% menempatkannya pada urutan yang cukup baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa angka ini masih fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten lain menunjukkan perkembangan bervariasi dalam upaya penurunan kemiskinan.
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Purworejo. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2004, yaitu 23,51% dan terendah pada 2024 sebesar 10,87%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2021 sebesar 5,26% dan penurunan terbesar terjadi pada 2008 turun 11,08%. Peringkat kemiskinan Purworejo secara nasional juga berubah-ubah.
Secara perbandingan dengan kabupaten tetangga di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Purworejo menunjukkan posisi yang kompetitif. Kabupaten Blora, Cilacap, Demak, Grobogan, Magelang, dan Wonogiri memiliki karakteristik masing-masing dalam menangani masalah kemiskinan.
Kabupaten Blora
Kabupaten Blora memiliki persentase penduduk miskin sedikit lebih tinggi dari Purworejo yaitu 11,42% dengan jumlah penduduk miskin mencapai 99.140 jiwa. Blora menduduki peringkat 193 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Garis kemiskinan di Blora tercatat sebesar Rp464.959,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Blora mencapai Rp36,60 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Blora sebesar 1,05%.
Kabupaten Cilacap
Dengan persentase kemiskinan 10,68%, Cilacap memiliki 186.080 jiwa penduduk miskin. Cilacap berada pada urutan ke-219 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Garis kemiskinan di Cilacap tercatat Rp441.093,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Cilacap mencapai Rp67,08 juta per tahun, tertinggi dibandingkan kabupaten lain dalam perbandingan ini. Kabupaten ini memiliki populasi signifikan, yaitu 2.037.899 jiwa, dan mencerminkan tantangan distribusi kesejahteraan yang besar.
Kabupaten Demak
Kabupaten Demak memiliki persentase penduduk miskin 11,89%, jumlah penduduk miskin 142.920 jiwa, dan berada di urutan 175 secara nasional. Garis kemiskinan di Demak tercatat Rp535.134,00 per kapita per bulan, tertinggi dalam perbandingan ini. Pendapatan per kapita masyarakat Demak adalah Rp28,30 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi Demak menunjukkan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan.
Kabupaten Grobogan
Grobogan memiliki persentase kemiskinan 11,43% dengan 159.000 jiwa penduduk miskin. Kabupaten ini berada di urutan ke-192 dalam skala nasional. Garis kemiskinan di Grobogan tercatat sebesar Rp489.208,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Grobogan mencapai Rp24,90 juta per tahun.
Kabupaten Magelang
Persentase kemiskinan di Magelang adalah 10,83%, sedikit di bawah Purworejo, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 143.800 jiwa. Peringkat kemiskinan Magelang adalah 207 secara nasional. Garis kemiskinan di Magelang tercatat Rp431.289,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Magelang mencapai Rp32,60 juta per tahun.
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri memiliki persentase kemiskinan 10,71% dan jumlah penduduk miskin 102.570 jiwa. Kabupaten ini berada pada urutan ke-216 secara nasional. Garis kemiskinan di Wonogiri tercatat sebesar Rp443.563,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Wonogiri mencapai Rp37,72 juta per tahun.