Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Binjai pada tahun 2024 sebesar 4,75%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,79%. Dengan jumlah penduduk 312.628 jiwa, terdapat 13.860 jiwa penduduk miskin di kota ini.
Persentase kemiskinan Kota Binjai menempati urutan ke-451 se-Indonesia. Pertumbuhan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,84%. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, angka ini menunjukkan posisi yang cukup baik, namun perlu diperhatikan fluktuasi historisnya.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Solok Selatan Periode 2005 - 2024)
Data historis menunjukkan persentase kemiskinan tertinggi di Kota Binjai terjadi pada tahun 2008, yakni 8,12%, sedangkan terendah pada tahun 2024, yakni 4,75%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 41,96%, dan terendah pada tahun 2007 turun 16,98%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam 3 tahun terakhir (2022-2024) adalah 4,88%, sedangkan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) adalah 5,21%. Urutan persentase kemiskinan di Indonesia juga berfluktuasi, dari urutan 373 pada tahun 2008 ke urutan 451 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Binjai menunjukkan kondisi yang beragam. Kabupaten Deli Serdang, Kota Padang Sidimpuan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, pendapatan per kapita, dan garis kemiskinan.
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang memiliki persentase kemiskinan terendah diantara yang lain yaitu 3,44% dengan pertumbuhan 0% dan menduduki peringkat 495 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 84.240 jiwa dengan pertumbuhan 1,8%, menunjukkan jumlah penduduk miskin yang signifikan dibandingkan daerah lain. Jumlah penduduk mencapai 2.04 juta jiwa dan menempati urutan ke-20 di Indonesia. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 73,93 juta per tahun dan berada pada peringkat 129 se-Indonesia, pertumbuhan 7,27%. Garis kemiskinan tercatat Rp 508.13 ribu per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,97%.
Kota Padang Sidimpuan
Kota Padang Sidimpuan memiliki persentase kemiskinan 6,23% dengan pertumbuhan -9,05% dan menempati urutan 394 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 14.880 jiwa dan bertumbuh -7,86%. Jumlah penduduk tercatat 231.266 jiwa dan pendapatan per kapita Rp 35,72 juta per tahun yang tumbuh 6,44% dengan garis kemiskinan Rp 556.02 ribu per kapita per bulan, yang tumbuh 6,26%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Gunung Kidul Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Pakpak Bharat
Persentase kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat 6,87% dengan pertumbuhan -8,89% dan menduduki peringkat 358 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin 3.730 jiwa dan tumbuh -6,98%. Jumlah penduduk 57.152 jiwa dan pendapatan per kapita Rp 30,57 juta per tahun yang tumbuh 8,15% dengan garis kemiskinan Rp 412.75 ribu per kapita per bulan dengan pertumbuhan 7,26%.
Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki persentase kemiskinan 6,92% dengan pertumbuhan -1,28% dan menduduki peringkat 355 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin 19.900 jiwa dengan pertumbuhan -0,95%. Jumlah penduduk 322.377 jiwa dengan pendapatan per kapita Rp 67,22 juta per tahun yang tumbuh 11,31% dan garis kemiskinan Rp 512.48 ribu per kapita per bulan yang tumbuh 6,58%.