Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2024 sebesar 10,17%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 6,61% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 108.370 jiwa dari total populasi 1.148.611 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Nganjuk mengalami fluktuasi. Pada periode 2004-2024, persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 25,83%. Sementara persentase terendah terjadi pada tahun 2024. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 10,62%, dan penurunan terdalam pada tahun 2008 turun 16,9%. Saat ini, Nganjuk berada di peringkat 235 secara nasional.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang Periode 2004 - 2024)
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 10,59%, angka kemiskinan tahun 2024 lebih rendah. Dibandingkan lima tahun terakhir (2020-2024) dengan rata-rata 11,29%, persentase tahun ini juga lebih rendah. Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi ekonomi di Nganjuk.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Nganjuk berada di antara Kabupaten Gresik (10,32%), Kabupaten Kediri (9,95%), Kabupaten Madiun (10,63%), Kabupaten Magetan (9,32%), Kabupaten Mojokerto (9,37%), dan Kabupaten Trenggalek (10,5%).
Kabupaten Gresik
Dengan persentase kemiskinan 10,32%, Gresik menempati urutan ke-231 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 142.390 jiwa dari total populasi 1.309.168 jiwa. Garis kemiskinan di Gresik tercatat Rp 608.828 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 138,27 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sebesar 0,96%, sementara pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 4,91%.
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 9,95%, menempatkannya di urutan ke-241 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 159.270 jiwa dari total populasi 1.688.468 jiwa. Garis kemiskinan di Kediri adalah Rp 403.621 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 32,34 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sebesar 0,56%, dan penurunan penduduk miskin sebesar 6,96%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kep. Konawe 2015-2024)
Kabupaten Madiun
Persentase kemiskinan di Kabupaten Madiun sebesar 10,63% menempatkannya di urutan ke-221 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Madiun mencapai 73.150 jiwa dari total populasi 739.230 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 33,71 juta per tahun. Garis kemiskinan tercatat Rp 460.205 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan sebesar 2,54%, sementara penurunan penduduk miskin sebesar 3,59%.
Kabupaten Magetan
Magetan memiliki persentase kemiskinan sebesar 9,32%, menempatkannya di urutan ke-257 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 59.510 jiwa dari total populasi 692.298 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,85 juta per tahun. Garis kemiskinan tercatat Rp 455.119 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk sedikit sebesar 0,1%, dan penurunan penduduk miskin sebesar 4,77%.
Kabupaten Mojokerto
Dengan persentase kemiskinan 9,37%, Mojokerto berada di urutan ke-255 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Mojokerto mencapai 108.720 jiwa dari total populasi 1.152.913 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 98,01 juta per tahun. Garis kemiskinan tercatat Rp 508.618 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk sebesar 1,18%, dan penurunan penduduk miskin sebesar 3,67%.
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10,5%, berada di urutan ke-224 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 73.750 jiwa dari total populasi 757.444 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 32,73 juta per tahun. Garis kemiskinan tercatat Rp 434.146 per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk sedikit sebesar 0,28%, sementara penurunan penduduk miskin sebesar 1,11%.