Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Nias pada tahun 2024 sebesar 14,89%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15,1%. Dengan jumlah penduduk 147.614 jiwa, terdapat 21.740 jiwa yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang 250 jiwa. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 1,39%. Di tingkat pulau Sumatera, Kabupaten Nias menempati peringkat 21 dalam persentase kemiskinan dan peringkat 100 secara nasional.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Simeulue 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Nias selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu 31,75%, sedangkan terendah pada tahun 2024 dengan 14,89%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,7%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2008 yaitu -20,66%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir, persentase kemiskinan saat ini lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Nias berada di antara Kota Gunung Sitoli (14,72%) dan Kabupaten Nias Barat (22,68%). Kondisi ini menunjukan adanya perbedaan signifikan dalam tingkat kemiskinan antar wilayah di kepulauan Nias.
Kota Gunung Sitoli
Kota Gunung Sitoli memiliki persentase kemiskinan 14,72%, menempati peringkat 102 secara nasional, sedikit lebih rendah dari Kabupaten Nias. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.160 jiwa dari total populasi 138.184 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini tercatat sebesar Rp 493.644,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 50,42 juta per tahun. Terlihat ada penurunan persentase kemiskinan dengan pertumbuhan -0,41% dan pertumbuhan jumlah penduduk miskin 0,59%.
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat memiliki persentase kemiskinan yang cukup tinggi, yaitu 22,68% dan menempati peringkat 44 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 18.780 jiwa dari total populasi 97.366 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah yang tertinggi diantara wilayah sekitar, mencapai Rp 556.919,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 26,03 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin negatif turun 0,42%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Pematang Siantar | 2004 - 2024)
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Nias Selatan mencatatkan persentase kemiskinan 16,32% dan menduduki peringkat 84 secara nasional. Dengan jumlah penduduk yang signifikan yaitu 369.370 jiwa, terdapat 54.480 jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 406.429,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 23,41 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin positif sebesar 0,35%.
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias Utara mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 21,5% dan menempati peringkat 47 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 30.530 jiwa dari total populasi 153.174 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat Rp 535.575,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 30,19 juta per tahun. Terlihat ada penurunan jumlah penduduk miskin dengan pertumbuhan -0,81%.
Kota Tanjung Balai
Kota Tanjung Balai memiliki persentase kemiskinan sebesar 11,97% dan menempati peringkat 170 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.250 jiwa dari total populasi 186.150 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah yang tertinggi diantara wilayah sekitar, mencapai Rp 592.573,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita yang juga tinggi yaitu Rp 65,76 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan turun 0,89%.
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki persentase kemiskinan sebesar 11,8% dan menduduki peringkat 181 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 367.798 jiwa, terdapat 49.210 jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 527.227,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 34,62 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 4,5%.