64 Hotspot Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Selasa, 16 Desember 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 16/12/2025 11:36 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 64 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 14 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Selasa (16/12/2025) pukul 11.36 WIB. Dari 64 titik panas terdeteksi, 1 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 62 titik skala sedang, dan 1 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Luas Sawah, Lahan, dan Kebun RI yang Rusak karena Banjir 2020-2024)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Maluku Utara sebanyak 23 titik. Kalimantan Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 6 titik. Sulawesi Selatan berada di posisi ketiga sebanyak 5 titik panas.

Sebanyak 5 titik panas terdeteksi di Sulawesi Tenggara, Aceh menyusul dengan 4 titik panas, serta Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah masing-masing memiliki 4 dan 4 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Area Konsesi di Ekosistem Gambut Rentan Banjir, Terutama Konsesi Sawit)

Data Populer

Loading...