Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2024 sebesar 17,1 persen. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17,51 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 31.800 jiwa dari total 176.459 jiwa penduduk.
Secara pertumbuhan, persentase kemiskinan Bengkulu Selatan mengalami penurunan sebesar 2,34 persen. Peringkat kemiskinan kabupaten ini berada di posisi ke-75 secara nasional. Dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu, angka ini tergolong moderat.
(Baca: 98,5% Penduduk di Kabupaten Rejang Lebong Beragama Islam)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Bengkulu Selatan selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 37,45 persen, sementara terendah pada tahun 2024 dengan 17,1 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 5,94 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 21,88 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini (17,1 persen) lebih rendah dibandingkan rata-rata 17,49 persen. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu 17,61 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pasuruan Periode 2004 - 2024)
Bengkulu Selatan berada di urutan ke-75 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Posisi ini relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022 dan 2023, Bengkulu Selatan juga menempati urutan yang sama.
Berikut perbandingan Kabupaten Bengkulu Selatan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Bengkulu yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan:
Kota Bengkulu
Kota Bengkulu memiliki persentase penduduk miskin 13,76 persen, berada di urutan ke-130 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 52.960 jiwa dari total penduduk 394.192 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Bengkulu tercatat sebesar Rp 820.354 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 8,34 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 5,6 persen.
Kabupaten Kaur
Kabupaten Kaur memiliki persentase penduduk miskin 17,12 persen, berada di urutan ke-73 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 21.750 jiwa dari total penduduk 135.182 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Kaur tercatat sebesar Rp 432.939 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 3,74 juta per tahun. Penurunan pertumbuhan penduduk miskin tercatat sebesar 3,12 persen.
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kepahiang memiliki persentase penduduk miskin 12,9 persen, berada di urutan ke-146 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 18.730 jiwa dari total penduduk 155.520 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Kepahiang tercatat sebesar Rp 488.445 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 4,01 juta per tahun. Penurunan pertumbuhan penduduk miskin sangat signifikan yaitu 7,82 persen.
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong memiliki persentase penduduk miskin 14,65 persen, berada di urutan ke-104 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 41.160 jiwa dari total penduduk 287.248 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Rejang Lebong tercatat sebesar Rp 595.125 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 4,52 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin relatif stabil dengan sedikit penurunan 0,05 persen.
Kabupaten Seluma
Kabupaten Seluma memiliki persentase penduduk miskin 17,23 persen, berada di urutan ke-72 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 35.080 jiwa dari total penduduk 215.354 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Seluma tercatat sebesar Rp 502.739 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 2,92 juta per tahun. Penurunan pertumbuhan penduduk miskin tercatat sebesar 3,41 persen.