Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Sorong , Papua Barat Daya sebesar 17,21% pada 2023.
Angka tersebut turun 10,89% dari tahun sebelumnya sebesar 28,1%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,25%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Sorong lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Sorong yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 17,21% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 5 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat Daya, PoU di Kota Sorong ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Tambrauw (34,92%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Barat Daya pada 2023.
- Kota Sorong: 17,21%
- Kabupaten Maybrat: 18,13%
- Kabupaten Sorong Selatan: 28,34%
- Kabupaten Sorong: 29,71%
- Kabupaten Raja Ampat: 33,62%
- Kabupaten Tambrauw: 34,92%
(Baca: Harga Pangan Wilayah Sumatera Selatan Terbaru: Harga Garam Naik, Cabai Turun)