Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mencapai 5,61% pada 2023.
Angka tersebut naik 0,39% dari tahun sebelumnya sebesar 5,22%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,16%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Banjar lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Banjar yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,61% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 12 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Selatan, PoU di Kabupaten Banjar ada di urutan ke-9. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Tanah Bumbu (2,31%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Barito Kuala (6,73%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan pada 2023.
- Kabupaten Tanah Bumbu: 2,31%
- Kota Banjar Baru: 2,31%
- Kota Banjarmasin: 3,56%
- Kabupaten Tanah Laut: 4,06%
- Kabupaten Tapin: 4,1%
- Kabupaten Tabalong: 4,15%
- Kabupaten Kota Baru: 4,43%
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah: 5,55%
- Kabupaten Banjar: 5,61%
- Kabupaten Hulu Sungai Utara: 5,63%
(Baca: Update 2024: Jumlah Penduduk Kabupaten Sinjai 274,44 Ribu Jiwa)