Sejumlah kasus kejahatan jalanan atau pembegalan di Medan, Sumatra Utara, sedang menjadi sorotan. Kondisi tersebut membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution geram dan meminta kepolisan untuk bertindak tegas.
"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas. Apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali. Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati," tulis Bobby melalui akun Instagramnya, pada Jumat (7/7/2023).
Menantu dari Presiden Jokowi itu menilai kriminalitas di Medan memicu banyak kerugian, dari segi sosial hingga ekonomi.
Di luar pernyataan Bobby dan isu tersebut, bagaimana tren kasus kejahatan secara umum di Tanah Air?
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), terdapat 321.662 kasus kejahatan sepanjang 2022.
Begal yang termasuk dalam pencurian dengan kekerasan (curas), tercatat sebanyak 4.184 kasus. Begal justru jadi jenis kejahatan terendah yang terjadi pada 2022.
Sementara pencurian dengan pemberatan (curat) tercatat jadi jenis kejahatan tertinggi dengan jumlah kasus sebanyak 36.184 kasus.
Kemudian penipuan atau perbuatan curang menempati posisi kedua yang tercatat sebanyak 33.167 kasus pada 2022.
Lalu jenis kejahatan narkotika dan penganiyaan mengikuti di urutan berikutnya dengan jumlah kasus masing-masing sebanyak 32.541 kasus dan 31.910 kasus.
Polri juga merekam, waktu kejadian kejahatan yang dilaporkan paling banyak terjadi dalam rentang waktu pukul 08.00-11.59 yang terjadi sebanyak 50.656 kasus.
Sementara waktu kejadian di dini hari pada pukul 22.00.23.59, terdata sebanyak 21.761 kasus.
(Baca juga: Tawuran Bakal Masuk SKCK, Ini Tren Tawuran Pelajar di Indonesia)