Kabupaten Dharmasraya mencatatkan penurunan persentase kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Dharmasraya sebesar 5,32 persen pada tahun 2024.
Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,56 persen. Meskipun terjadi penurunan, jumlah penduduk miskin masih mencapai 15.250 jiwa dari total 240.159 penduduk. Jumlah penduduk miskin ini menunjukkan penurunan sebanyak 240 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Ciamis Periode 2004 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Dharmasraya berfluktuasi selama periode 2005-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 14,93 persen. Sedangkan persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024, yaitu 5,32 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2021, yaitu 7,06 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2006, yaitu -16,64 persen.
Pada tahun 2024, Dharmasraya berada di peringkat 428 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Peringkat ini menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di peringkat 425. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, persentase kemiskinan Dharmasraya berada di sekitar Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Payakumbuh, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Tanah Datar.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang memiliki persentase penduduk miskin yang sedikit lebih rendah dari Dharmasraya, yaitu 5,31 persen, menempatkannya pada peringkat 429 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 3.060 jiwa, dengan pertumbuhan sebesar 2,34 persen. Garis kemiskinan di Padang Panjang tercatat sebesar Rp 634.303,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 80,01 juta per tahun. Dengan jumlah penduduk sebanyak 63.386 jiwa, pertumbuhan penduduk mencapai 2,97 persen.
Kabupaten Padang Pariaman
Dengan persentase kemiskinan 6,27 persen, Kabupaten Padang Pariaman berada di peringkat 391 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 26.760 jiwa, dengan pertumbuhan -0,63 persen. Jumlah penduduk di kabupaten ini mencapai 457.532 jiwa, dengan pertumbuhan 1,44 persen. Garis kemiskinan di Padang Pariaman adalah Rp 580.392,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 58,39 juta per tahun.
(Baca: 4,97% Penduduk di Kota Padang Panjang Masuk Kategori Miskin)
Kota Payakumbuh
Persentase kemiskinan di Kota Payakumbuh tercatat sebesar 5,19 persen, menduduki peringkat 435 di Indonesia. Kota ini memiliki 7.620 penduduk miskin, mengalami penurunan pertumbuhan turun 3,3 persen. Dengan jumlah penduduk 147.963 jiwa, pertumbuhan penduduknya mencapai 2,24 persen. Pendapatan per kapita di Payakumbuh mencapai Rp 64,21 juta per tahun, dengan garis kemiskinan sebesar Rp 648.230,00 per kapita per bulan.
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung memiliki persentase kemiskinan 5,78 persen, berada di peringkat 408 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 14.990 jiwa, dengan pertumbuhan -0,2 persen. Jumlah penduduk Sawahlunto/Sijunjung mencapai 245.936 jiwa, tumbuh sebesar 1,55 persen. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 565.067,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 50,61 juta per tahun.
Kabupaten Solok Selatan
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok Selatan mencapai 6,56 persen, menempatkannya pada peringkat 374 di Indonesia. Terdapat 12.330 jiwa penduduk miskin dengan pertumbuhan 3,53 persen. Jumlah penduduk mencapai 181.869 jiwa, mengalami penurunan pertumbuhan turun 0,71 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 551.340,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 38,91 juta per tahun.
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar mencatat persentase kemiskinan sebesar 4,28 persen, menduduki peringkat 469 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 15.000 jiwa, dengan pertumbuhan 2,95 persen. Jumlah penduduk di Tanah Datar mencapai 382.333 jiwa, tumbuh sebesar 1,06 persen. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 554.665,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 45,07 juta per tahun.