Besarnya penduduk usia produktif di suatu daerah akan menjadi modal penting dalam melaksanakan pembangunan jika dapat dimaksimalkan dengan kemampuan yang ada. Salah satu kota dengan mayoritas penduduk berusia produktif (15-64 tahun) adalah kota Depok. Kota di pinggiran Jakarta ini mempunyai jumlah kelahiran lebih tinggi dibanding angka kematian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 1,46 juta jiwa (70,81%) penduduk Kota Depok merupakan usia produktif. Sementara 600,34 ribu jiwa (29,1%) merupakan kelompok usia tidak produktif. Rinciannya, sebanyak 505,6 ribu jiwa (24,59% merupakan kelompok usia belum produktif (usia 0-14 tahun) dan sebanyak 94,63 ribu (4,6%) adalah usia sudah tidak produktif (usia 65 tahun ke atas).
Rasio jenis kelamin Kota Depok adalah 101,9, artinya jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Di setiap 100 penduduk wanita terdapat 101,9 pendududuk laki-laki.
Secara spasial, Tapos merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni mencapai 263,4 ribu jiwa (12,81%) dari total penduduk Kota Depok. Sementara Cipayung merupakan kecamatan terpadat, yaitu mencapai 14.896 jiwa per km persegi.
Depok merupakan salah satu kota di Provonsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta. Luas wilayah Kota Depok mencapai 200,29 km persegi yang terbagi dalam 11 kecamatan.
Besarnya penduduk usia produktif di suatu daerah akan menjadi modal penting dalam melaksanakan pembangunan jika dapat dimaksimalkan dengan kemampuan yang ada.