Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Salatiga, Jawa Tengah sebesar 5,83% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,14% dari tahun sebelumnya sebesar 5,97%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,24%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Salatiga lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Salatiga yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,83% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kota Salatiga ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Purworejo (14,71%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2023.
- Kota Salatiga: 5,83%
- Kabupaten Pekalongan: 6,73%
- Kota Semarang: 6,81%
- Kota Tegal: 7,16%
- Kota Pekalongan: 7,76%
- Kabupaten Demak: 7,77%
- Kabupaten Pati: 7,78%
- Kota Surakarta: 7,92%
- Kabupaten Semarang: 8,28%
- Kabupaten Kudus: 8,36%
(Baca: Harga Pangan Jumat (20/9) Wilayah Jawa Tengah: Garam Naik, Beras Turun)