381 Hotspot Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Sabtu, 28 Juni 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 28/06/2025 11:04 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 381 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 95 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (28/6/2025) pukul 11.04 WIB. Dari 381 titik panas terdeteksi, 24 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 353 titik skala sedang, dan 4 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Tren Bencana Banjir Indonesia Sedekade, Mulai Turun Sejak 2021)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sumatera Utara sebanyak 53 titik. Riau menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 48 titik. Kalimantan Barat berada di posisi ketiga sebanyak 41 titik panas.

Sebanyak 34 titik panas terdeteksi di Bengkulu, Kalimantan Timur menyusul dengan 32 titik panas, serta Jambi dan Sumatera Barat masing-masing memiliki 30 dan 28 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )

Data Populer

Loading...