Gunung Semeru Kembali Erupsi Pagi Ini, Tinggi Letusan 400 Meter dari Atas Puncak

1
Irfan Fadhlurrahman 12/10/2024 10:04 WIB
Image Loader
Memuat...
8 Gunung Api di Indonesia dengan Jumlah Letusan Terbanyak (1 Januari 2024 - 12 Oktober 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (12/10/2024) pukul 09.55 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 43 kali.

Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.

(Baca: Kualitas Udara Mamuju Paling Bersih di Indonesia Pagi Ini)

Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 12 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 62 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 50-181 detik.

Kemudian, 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-10 mm dan lama gempa 48-145 detik serta 11 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 44-94 detik.

PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.429 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.821 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1479 kali.

(Baca: Bukan Jakarta, Ini 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih Pagi Ini Menurut Kementerian LHK)

Data Populer

Lihat Semua