Perang antara Israel dan Palestina yang terjadi sejak pertengahan abad ke-20 menyebabkan jutaan orang menjadi korban. Meski demikian, angka kelahiran di Palestina tercatat masih lebih unggul dari Israel.
Menurut data United Nations Population Division, angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Palestina sebesar 3,44 pada 2022. Ini artinya, secara rata-rata, setiap satu orang perempuan di Palestina melahirkan sekitar tiga orang anak sepanjang masa aktif reproduksinya.
Angka TFR di Palestina tersebut lebih tinggi dari Israel yang hanya 2,95 pada periode yang sama.
Meskipun lebih tinggi, angka kelahiran di Palestina cenderung menyusut tiap tahunnya. Pada 1950, misalnya, TFR di Palestina mencapai 7,84 dan ini menjadi angka tertinggi selama lebih dari tujuh dekade terakhir.
Secara tren, angka TFR di Palestina cenderung menurun tiap tahunnya, terkecuali pada 2015 yang naik tipis 0,01. Penurunan angka kelahiran di Palestina terpantau cukup tajam menjelang abad ke-21 dan mencapai angka terendah pada 2022.
Berbeda dengan Palestina, angka kelahiran di Israel justru cenderung fluktuatif selama lebih dari tujuh dekade terakhir.
Pada 1950, TFR di Israel tercatat sebesar 4,47. Angkanya berubah cukup dinamis setelahnya.
TFR Israel mencapai angka terendah selama lebih dari tujuh dekade terakhir pada 2005 yaitu sebesar 2,84.
(Baca: 10 Negara dengan Angka Kelahiran Anak Tertinggi di Dunia pada 2022)
Konflik kedua negara tersebut kembali meletus sejak kelompok militan Palestina, Hamas, meluncurkan serangan ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel pun turut melakukan serangan balasan ke wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Alhasil, banyak warga sipil yang menjadi korban dalam konflik tersebut, mulai bayi, anak-anak, hingga orang tua.
Data United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel mencatat, perang Israel-Palestina telah menimbulkan sekitar 7.200 korban jiwa dan 23.500 korban luka dari kedua belah pihak selama periode 7-24 Oktober 2023.
Sebelumnya, konflik antara kedua negara tersebut telah berlangsung sejak 1948. Hal ini terjadi karena perebutan wilayah yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
(Baca: 18 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina 4 Kali Lipat Israel)