Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Barito Timur pada 2024 sebesar 6,66%, sedikit naik dari tahun sebelumnya sebesar 6,63%. Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 8.740 jiwa, dari sebelumnya 8.590 jiwa. Sementara itu, total penduduk Barito Timur mencapai 118.021 jiwa.
Dalam kurun waktu 2004-2024, angka kemiskinan di Barito Timur fluktuatif. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2006 yaitu 14,05% dengan pertumbuhan 3,77%. Angka terendah tercatat pada 2020 yaitu 6,09% dengan pertumbuhan -3,64%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 6,63%, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Jika dibandingkan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 6,47%, angka saat ini juga lebih tinggi. Secara nasional, pada 2024 Barito Timur berada di urutan ke-371 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bombana Periode 2005 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Barito Timur menunjukkan kondisi yang beragam. Kabupaten Barito Utara, Gunung Mas, Murung Raya, dan Seruyan memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, garis kemiskinan, dan pendapatan per kapita.
Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Barito Utara menempati urutan ke-414 secara nasional dalam persentase kemiskinan, dengan angka 5,67% dan pertumbuhan 5,98%. Jumlah penduduk miskin mencapai 7.600 jiwa dari total 158.514 jiwa, menunjukkan proporsi yang relatif kecil dibandingkan total penduduk. Garis kemiskinan di Barito Utara tercatat sebesar Rp 628.429,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 6,36%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 86,33 juta per tahun, meskipun mengalami penurunan turun 2,21%, yang menempatkannya pada peringkat 104 secara nasional.
Kabupaten Gunung Mas
Dengan persentase kemiskinan 5,68%, Gunung Mas berada di urutan ke-413 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya adalah 6.860 jiwa. Tingkat kemiskinan ini mempengaruhi sebagian kecil dari total populasi 132.675 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 562.332,00 per kapita per bulan dan mengalami pertumbuhan sebesar 6,84%. Pendapatan per kapita di Gunung Mas tercatat sebesar Rp 67,08 juta per tahun dengan pertumbuhan 11,15% dan menempatkannya pada posisi ke-161 di Indonesia.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Kediri Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Murung Raya
Murung Raya memiliki persentase kemiskinan 6,58% dan menduduki peringkat ke-372 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 8.050 jiwa dari total populasi 120.824 jiwa. Garis kemiskinan di Murung Raya adalah Rp 646.759,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 6,44%. Pendapatan per kapita di kabupaten ini mencapai Rp 100,10 juta per tahun, meski mengalami penurunan turun 6,22% dan menempatkannya di posisi ke-80 secara nasional. Pertumbuhan penduduk yang signifikan sebesar 4,85% menunjukkan potensi perubahan dalam dinamika kemiskinan di masa depan.
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan memiliki persentase kemiskinan 7,08%, menempatkannya pada urutan ke-344 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 16.059 jiwa, jumlah yang lebih besar dibandingkan kabupaten lain yang disebutkan di atas, dari total populasi 158.282 jiwa. Garis kemiskinan di Seruyan adalah Rp 642.281,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,61%. Pendapatan per kapita di Seruyan adalah Rp 72,33 juta per tahun, dengan pertumbuhan 8,13% dan menempati urutan ke-135 di Indonesia.