Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Kediri pada tahun 2024 sebesar 6,51%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 8,95% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 19.240 jiwa dari total penduduk 300.456 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kota Kediri mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004, angka kemiskinan mencapai 13,58% kemudian mencapai titik terendah pada tahun 2024 dengan 6,51%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 1,69%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 14,34%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 6,96%, kondisi saat ini lebih baik. Namun, dibandingkan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 7,10%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Peringkat kemiskinan Kota Kediri secara nasional adalah 383.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir Periode 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur, persentase kemiskinan Kota Kediri berada di sekitar Kabupaten Banyuwangi (6,54%), Kabupaten Blitar (8,16%), Kota Blitar (6,75%), Kota Pasuruan (6,32%), Kota Probolinggo (6,18%), dan Kabupaten Tulungagung (6,28%).
Kabupaten Banyuwangi
Di Kabupaten Banyuwangi, persentase penduduk miskin tercatat 6,54% dengan jumlah penduduk miskin mencapai 106.610 jiwa. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk yang signifikan, mencapai 1.785.316 jiwa. Garis kemiskinan di Banyuwangi tercatat sebesar Rp470.713,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp62,09 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya sebesar 0,91%. Secara nasional, Banyuwangi menduduki peringkat 378 dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 10,8%.
Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,16% dan menempati urutan 304 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 95.910 jiwa dari total penduduk 1.257.701 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Blitar tercatat Rp408.399,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp37,81 juta per tahun. Penduduk miskin mengalami penurunan 5,92% dan pertumbuhan penduduk sebesar 1,06%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Nusa Tenggara Barat Periode 2018-2023)
Kota Blitar
Kota Blitar memiliki tingkat kemiskinan 6,75% dan menduduki peringkat 365 secara nasional. Jumlah penduduk miskin 9.860 jiwa dari total penduduk 160.539 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Blitar tercatat Rp596.105,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp59,33 juta per tahun. Jumlah penduduk miskin sedikit turun sebesar 7,07% dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,71%.
Kota Pasuruan
Persentase kemiskinan di Kota Pasuruan adalah 6,32% dan berada di peringkat 388 secara nasional. Terdapat 13.070 jiwa penduduk miskin dari total 213.198 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp554.195,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp51,09 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin sedikit turun 3,61%, sementara pertumbuhan penduduk sebesar 0,37%.
Kota Probolinggo
Kota Probolinggo mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,18% dan menempati peringkat 396 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 15.240 jiwa dari total penduduk 243.054 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp654.409,00 per kapita per bulan, tertinggi di antara wilayah pembanding. Pendapatan per kapita mencapai Rp61,61 juta per tahun. Jumlah penduduk miskin sedikit turun 3,91% dengan penurunan penduduk sebesar 0,34%.
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung memiliki persentase kemiskinan sebesar 6,28% dan menduduki peringkat 390 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 66.420 jiwa dari total penduduk 1.136.572 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Tulungagung tercatat Rp447.793,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Tulungagung mencapai Rp46,01 juta per tahun. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 3,47% dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,39%.