Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Sumbawa Barat Turun 0,76% pada 2023

1
Irfan Fadhlurrahman 30/09/2024 10:27 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat sebesar 0,76% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,07% dari tahun sebelumnya sebesar 0,83%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 1,75%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Sumbawa Barat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 0,76% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat, PoU di Kabupaten Sumbawa Barat ada di urutan ke-2. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Mataram (0,65%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Bima (3,21%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2023.

  1. Kota Mataram: 0,65%
  2. Kabupaten Sumbawa Barat: 0,76%
  3. Kota Bima: 1,19%
  4. Kabupaten Lombok Timur: 1,52%
  5. Kabupaten Dompu: 2,06%
  6. Kabupaten Lombok Barat: 2,42%
  7. Kabupaten Sumbawa: 2,6%
  8. Kabupaten Lombok Utara: 2,66%
  9. Kabupaten Lombok Tengah: 2,98%
  10. Kabupaten Bima: 3,21%

(Baca: Provinsi Ini Catat Garis Kemiskinan Makanan di Perkotaan Sebesar Rp423,69 Ribu per Kapita per Bulan)

Data Populer

Lihat Semua