Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (29/11/2024) pukul 05.47 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 84 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 109 detik.
(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 29 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 84 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 55-135 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 53-112 detik serta 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 31-59 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.527 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.255 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.913 kali.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)