Proporsi Kepala Rumah Tangga Perempuan di NTB Tertinggi Nasional pada 2019

1
Monavia Ayu Rizaty 24/06/2021 16:00 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Persentase Perempuan sebagai Kepala Rumah Tangga Tertinggi (2019)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, 21,99% perempuan di Nusa Tenggara Barat (NTB) berstatus kepala rumah tangga pada 2019. Persentase itu menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.

Yogyakarta menyusul di posisi kedua dengan persentase perempuan yang menjadi kepala rumah tangga sebesar 20,37%. Sebanyak 19,91% perempuan di Sulawesi Selatan juga berstatus kepala rumah tangga.

Kemudian, ada 19,84% perempuan di Aceh yang menjadi kepala rumah tangga. Sedangkan, persentase perempuan yang menjadi kepala rumah tangga di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 18,29%.

Banyaknya perempuan yang berstatus kepala rumah tangga di NTB lantaran mayoritas dari mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, mereka tidak memiliki kemampuan literasi yang baik.

Jenis pekerjaan yang mereka geluti sebagian besar adalah buruh tani dan pedagang sayuran. Rata-rata pendapatan maksimal per hari hanya Rp 30.000, padahal beban tanggungan di rumah mencapai 4-6 orang.

Banyaknya kepala rumah tangga perempuan di NTB juga berkorelasi dengan kasus perkawinan dini yang masih tinggi. Perkawinan di usia dini sangat rentan pada konflik rumah tangga serta kekerasan yang dapat berujung pada perceraian.

(Baca: Sumatera Barat Sumbang Tenaga Profesional Perempuan Tertinggi di 2020)

Menurut Yayasan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), perempuan sebagai kepala rumah tangga adalah perempuan yang melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, menjaga keberlangsungan kehidupan keluarga, dan pengambil keputusan dalam keluarga.

Faktor penyebab perempuan sebagai kepala rumah tangga di Indonesia antara lain karena perceraian, suami tidak menjadi pencari nafkah karena difabel atau kehilangan pekerjaan, suami pergi dalam waktu lama tanpa memberikan nafkah, serta karena belum menikah tetapi punya tanggungan keluarga.

Data Populer

Lihat Semua