Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi Pagi Ini (Selasa, 25 Maret 2025)


Nama Data | Nilai |
---|---|
Semeru | 1.104 |
Ibu | 938 |
Lewotobi Laki-laki | 227 |
Dukono | 52 |
Ili Lewotolok | 45 |
Marapi | 29 |
Dempo | 2 |
Raung | 1 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (25/3/2025) pukul 06.27 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 8 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 300 meter di atas puncak (1.723 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 45 detik.
(Baca: Ada 2 Ribu Bencana Alam di Indonesia pada 2024, Banjir Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 25 Maret 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 63 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 9,8-36,1 milimeter dan lama gempa 32-98 detik.
Kemudian, 139 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,8-17,5 milimeter dan lama gempa 20-63 detik serta 1 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 1,9 milimeter dan lama gempa 175 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 2.398 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.104 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 45 kali.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)