Selama periode 7 Oktober-1 November 2023, lebih dari 8.900 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Korban Palestina paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 8.805 orang dan korban luka 22.240 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 128 orang dan korban luka 2.274 orang.
Dalam periode sama, jumlah total korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.416 orang dan korban lukanya 5.413 orang.
Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
Selain menimbulkan korban jiwa dan luka, dalam perang ini pihak Israel telah menangkap lebih dari seribu warga Palestina.
"Pada malam antara tanggal 31 Oktober dan 1 November, pasukan Israel menangkap setidaknya 70 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sehingga jumlah total warga Palestina yang ditangkap sejak 7 Oktober menjadi setidaknya 1.830 orang, menurut sumber-sumber Palestina," kata OCHA dalam laporannya, Rabu (1/11/2023).
"Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menerima laporan yang konsisten dan kredibel mengenai meluasnya perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat para tahanan. Dua tahanan Palestina telah tewas dalam tahanan Israel sejak 7 Oktober," lanjutnya.
Di sisi lain, kelompok militan Hamas juga masih menyandera ratusan warga Israel. Beberapa di antaranya dilaporkan meninggal akibat serangan militer Israel ke wilayah Gaza.
"Menurut pihak berwenang Israel, 240 orang ditawan oleh Hamas di Gaza, termasuk warga Israel dan warga negara asing. Laporan media menunjukkan bahwa sekitar 30 sandera adalah anak-anak. Sejauh ini, 4 sandera sipil telah dibebaskan oleh Hamas, dan 1 tentara wanita Israel berhasil diselamatkan oleh pasukan Israel," lapor OCHA.
"Pada tanggal 1 November, Hamas mengklaim bahwa 7 sandera telah tewas akibat serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Jabalia. Ini menambah klaim mereka sebelumnya, bahwa 50 sandera lain telah terbunuh dalam keadaan serupa," lanjutnya.
(Baca: Kelompok Houthi Yaman Serang Israel, Siapa Pemasok Senjatanya?)