Seorang anak SD di Tasikmalaya, Jawa Barat, baru-baru ini meninggal setelah dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. Aksi perundungan ini diduga membuat korban sangat depresi, hingga korban akhirnya sakit dan nyawanya tidak terselamatkan.
Pihak kepolisian sudah menetapkan tiga orang teman korban sebagai tersangka dalam kasus ini. Namun, ketiga tersangka tersebut tidak dapat ditahan karena masih di bawah umur.
"Jadi, nantinya (tersangka) akan dikembalikan ke orang tua dengan pengawasan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, seperti dilansir Detik.com, Selasa (26/7/2022).
Kendati sangat tragis, kasus ini baru satu contoh dari sekian banyak fenomena bullying yang terjadi di lingkungan anak-anak Indonesia.
Selama periode 2016-2020 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menerima aduan dari 480 anak yang menjadi korban bullying di sekolahnya, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Menurut KPAI, masalah bullying ini perlu diatasi bersama-sama oleh banyak pihak mulai dari orang tua, keluarga, termasuk guru-guru di sekolah.
"Fenomena paparan kekerasan sangat represif masuk ke kehidupan anak dari berbagai media. Tentunya fenomena zaman ini ada kebutuhan sekolah untuk membaca kondisi kejiwaan setiap siswanya," jelas Komisioner KPAI Jasra Putra di situs resminya.
(Baca Juga: Ini Jumlah Anak-Anak yang Jadi Pelaku Kekerasan di Indonesia)