Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (28/12/2024) pukul 12.50 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 72 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 160 detik.
(Baca: Akibat Karhutla, ISPA Kalimantan Selatan Capai 189 Ribu Kasus per September 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 28 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 45 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 55-205 detik.
Kemudian, 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 41-93 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 4-11 milimeter dan lama gempa 93-233 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 6.141 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.526 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.221 kali.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)