Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Enrekang mencapai 11,25 persen pada tahun 2024. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 12,69 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 24.060 jiwa dari total penduduk 232.865 jiwa. Penurunan ini setara dengan 10,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan kemiskinan di Enrekang menunjukkan tren penurunan, dengan pertumbuhan -11,35 persen. Secara nasional, Enrekang berada di peringkat 196 untuk persentase kemiskinan. Dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Selatan, penurunan ini menempatkan Enrekang pada posisi yang cukup baik, namun masih ada ruang untuk perbaikan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Halmahera Timur Periode 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan persentase kemiskinan tertinggi di Enrekang terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 23,18 persen. Angka terendah tercatat pada tahun 2024 dengan 11,25 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu 7,36 persen, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2024, yaitu -11,35 persen. Peringkat kemiskinan Enrekang secara nasional fluktuatif, dengan peringkat terbaik di 141 pada tahun 2007 dan 2008 dan terburuk di 205 pada tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Enrekang menunjukkan hasil yang bervariasi. Beberapa kabupaten memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi, sementara yang lain lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan sosial di setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda.
Kabupaten Jeneponto
Kabupaten Jeneponto memiliki persentase penduduk miskin 11,82 persen, sedikit lebih tinggi dari Enrekang, dan menduduki peringkat 180 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 43.900 jiwa dari total 422.267 jiwa. Garis kemiskinan di Jeneponto adalah Rp 416,23 ribu per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 31,16 juta per tahun. Jeneponto mengalami pertumbuhan penduduk 0,98 persen dan penurunan kemiskinan sebesar 9,49 persen.
Kabupaten Kepulauan Selayar
Dengan persentase kemiskinan 10,79 persen, Kepulauan Selayar berada di peringkat 209 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini adalah 14.940 jiwa dari total penduduk 142.464 jiwa. Pendapatan per kapita di Kepulauan Selayar tercatat sebesar Rp 58,44 juta per tahun. Garis kemiskinan di Kepulauan Selayar adalah Rp 468,75 ribu per kapita per bulan, dengan pertumbuhan penduduk 0,79 persen dan penurunan kemiskinan yang signifikan sebesar 12,06 persen.
(Baca: Persentase Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Periode 2014-2023)
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Luwu Utara mencatatkan persentase kemiskinan 11,24 persen, sedikit di bawah Enrekang, dan menduduki peringkat 198 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.460 jiwa dari total 334.276 jiwa. Pendapatan per kapita di Luwu Utara adalah Rp 58,31 juta per tahun. Garis kemiskinan di Luwu Utara adalah Rp 431,98 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk di daerah ini adalah 0,67 persen, dengan penurunan kemiskinan sebesar 11,22 persen.
Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu memiliki persentase kemiskinan 11,70 persen, menempatkannya di peringkat 183 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 44.240 jiwa dari total 383.198 jiwa. Garis kemiskinan di Luwu mencapai Rp 433,89 ribu per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita sebesar Rp 59,72 juta per tahun. Luwu menunjukkan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen, namun penurunan kemiskinan lebih rendah dibandingkan wilayah lain, hanya 7,95 persen.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pangkajene dan Kepulauan mencatatkan persentase kemiskinan 12,41 persen, lebih tinggi dari Enrekang, dan berada di peringkat 154 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 42.940 jiwa dari total 360.004 jiwa. Kabupaten ini memiliki pendapatan per kapita yang cukup tinggi, yaitu Rp 96,35 juta per tahun. Garis kemiskinan di Pangkajene dan Kepulauan adalah Rp 439,19 ribu per kapita per bulan, dengan pertumbuhan penduduk 1,41 persen dan penurunan kemiskinan sebesar 7,39 persen.
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja memiliki persentase kemiskinan 10,79 persen, sama dengan Kepulauan Selayar, dan menempati peringkat 209 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Tana Toraja adalah 26.300 jiwa dari total 258.257 jiwa. Pendapatan per kapita di Tana Toraja adalah Rp 34,73 juta per tahun. Garis kemiskinan di Tana Toraja mencapai Rp 418,30 ribu per kapita per bulan. Tana Toraja mengalami pertumbuhan penduduk 0,46 persen, namun mencatatkan penurunan kemiskinan yang signifikan sebesar 13,54 persen.