Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kejadian terorisme relatif tidak ada sepanjang 2023.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
"Saya mengapresiasi umpama dalam konteks terorisme, 2023 relatif tidak ada. Kita berikan apresiasi itu pada kepolisian," kata Ganjar saat sesi beri tanggapan.
Pernyataan Ganjar sejalan dengan keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Kepala BNPT RI Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, mengaku bersyukur bahwa sepanjang 2023 tidak terjadi serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan terorisme dibandingkan dengan kekerasan tahun-tahun sebelumnya.
"Kondisi ini mengindikasikan situasi keamanan Indonesia semakin membaik," ungkap Rycko di kantor BNPT, Sentul pada Jumat, (29/12/2023) yang dikutip dari laman resminya.
Sejalan dengan itu Rycko menyebut sepanjang 2023 ada 148 tersangka terorisme yang ditangkap.
"Sebanyak 148 teroris telah ditangkap sepanjang 2023, yang didominasi oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," kata Rycko di Sentul, Bogor, Jumat (29/12/2023) dikutip dari Detik.com.
Sebelumnya, Databoks memberitakan dari laman resmi Polri bahwa terdapat 6 kejadian teror pada 2021 dengan penetapan tersangka terorisme sebanyak 370 orang.
Kemudian pada 2022, jumlah aksi teror di Tanah Air turun menjadi satu kasus. Begitupun dengan angka tersangka terorisme yang menyusut menjadi 248 orang.
(Baca juga: Cek Data: Anies Singgung Pertahanan Siber, Bagaimana Skor Indeks Keamanannya?)