Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sebesar 7,4% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8,16%. Dengan jumlah penduduk 274.915 jiwa, terdapat 20.770 penduduk miskin di kabupaten ini.
Secara historis, angka kemiskinan di Kapuas Hulu mengalami fluktuasi. Tahun 2006 menjadi titik tertinggi dengan 17,76%, sementara tahun 2024 menjadi angka terendah dengan 7,4%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 14,7%, dan penurunan terdalam pada tahun 2008 turun 23,99%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Sementara dibandingkan 5 tahun terakhir (2020-2024), persentase ini juga menunjukkan penurunan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kolaka | 2004 - 2024)
Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kapuas Hulu berada di urutan yang cukup moderat. Kabupaten dengan persentase kemiskinan terdekat adalah Kabupaten Bengkayang (6%), Kabupaten Kayong Utara (8,84%), Kabupaten Ketapang (8,5%), Kabupaten Sambas (6,53%), Kabupaten Sekadau (5,66%), dan Kabupaten Sintang (8,03%).
Kabupaten Bengkayang
Kabupaten Bengkayang memiliki persentase kemiskinan terendah keenam di Kalimantan Barat. Dengan persentase kemiskinan 6%, kabupaten ini menempati urutan ke-401 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bengkayang mencapai 16.350 jiwa, dengan pertumbuhan turun 3,08%. Jumlah penduduknya mencapai 294.399 jiwa, memiliki pertumbuhan yang relatif kecil, yaitu 0,91%. Garis kemiskinan di Bengkayang tercatat sebesar Rp 440.390,00 per kapita per bulan, menunjukkan peningkatan sebesar 5,83%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 40,33 juta per tahun.
Kabupaten Kayong Utara
Kayong Utara mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,84%, menduduki peringkat ke-273 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 10.560 jiwa. Terdapat penurunan pertumbuhan turun 1,95%. Jumlah penduduk Kayong Utara tercatat 127.346 jiwa, dan mengalami penurunan pertumbuhan turun 1,55%. Garis kemiskinan berada di angka Rp 386.071,00 per kapita per bulan, mengalami peningkatan sebesar 5,7%. Pendapatan per kapita sebesar Rp 43,17 juta per tahun.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Way Kanan 2015-2024)
Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang, memiliki persentase kemiskinan 8,5%, menduduki peringkat ke-288 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Ketapang mencapai 46.590 jiwa, mengalami penurunan pertumbuhan turun 6,73%. Jumlah penduduk Ketapang tercatat 581.859 jiwa, dengan pertumbuhan yang relatif stabil, yaitu 0,71%. Garis kemiskinan berada di angka Rp 570.638,00 per kapita per bulan, mengalami peningkatan sebesar 5,85%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,21 juta per tahun.
Kabupaten Sambas
Kabupaten Sambas, persentase kemiskinan 6,53%, menempati peringkat ke-380 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Sambas mencapai 35.870 jiwa, pertumbuhan menunjukkan penurunan turun 7,34%. Jumlah penduduk Sambas adalah 648.307 jiwa, dengan pertumbuhan yang stabil, yaitu 0,76%. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 528.017,00 per kapita per bulan, mengalami peningkatan sebesar 5,98%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 43,61 juta per tahun.
Kabupaten Sekadau
Kabupaten Sekadau memiliki persentase kemiskinan 5,66%, menduduki peringkat ke-416 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Sekadau tercatat 11.690 jiwa, mengalami penurunan pertumbuhan turun 3,31%. Jumlah penduduk Sekadau mencapai 223.500 jiwa, menunjukkan pertumbuhan sebesar 2%. Garis kemiskinan berada di angka Rp 414.782,00 per kapita per bulan, mengalami peningkatan sebesar 5,76%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 42,39 juta per tahun.
Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang, persentase kemiskinan 8,03%, menduduki peringkat ke-308 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Sintang mencapai 35.180 jiwa, pertumbuhan menunjukkan penurunan tipis turun 0,87%. Jumlah penduduk Sintang adalah 446.255 jiwa, dengan pertumbuhan sebesar 2,27%. Garis kemiskinan berada di angka Rp 670.853,00 per kapita per bulan, mengalami peningkatan sebesar 4,17%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,17 juta per tahun.