Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kupang pada tahun 2024 sebesar 21,37%. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 21,78%. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan tipis, dari 90.230 jiwa menjadi 90.340 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Kupang sendiri tercatat sebanyak 390.210 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Kupang berada di urutan yang kurang baik dalam hal penanganan kemiskinan. Pertumbuhan persentase penduduk miskin menunjukkan angka negatif turun 1,88%. Secara nasional, Kabupaten Kupang menduduki peringkat ke-48 dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Sorong Periode 2004 - 2024)
Jika melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Kupang terjadi pada tahun 2006 yaitu 33,84%, sedangkan terendah pada tahun 2011 yaitu 19,54%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2015 dengan 22,68%, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 dengan -7,45%. Dalam kurun waktu 2004-2024, peringkat Kabupaten Kupang dalam penanganan kemiskinan di tingkat nasional fluktuatif, dengan peringkat terbaik ke-34 pada tahun 2005 dan terburuk ke-110 pada tahun 2011.
Data perbandingan dengan kabupaten lain di NTT menunjukkan dinamika yang beragam. Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi yakni 117.410 jiwa, sementara Kabupaten Lembata memiliki jumlah penduduk miskin terendah yaitu 37.720 jiwa. Persentase kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 24,68%, sedangkan terendah di Kabupaten Manggarai sebesar 19,01%.
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende memiliki persentase penduduk miskin 22,57% dan menempati urutan ke-45 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 62.370 jiwa dari total 282.467 jiwa. Garis kemiskinan di Ende berada di angka Rp 528.259 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Ende mencapai Rp 28,03 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin di Ende mengalami penurunan turun 1,16%, sementara pertumbuhan penduduknya meningkat 1,31%.
Kabupaten Lembata
Dengan persentase kemiskinan 24,22% dan menduduki peringkat ke-37 secara nasional, Kabupaten Lembata memiliki 37.720 jiwa penduduk miskin dari total 148.055 jiwa. Garis kemiskinan di Lembata mencapai Rp 517.948 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Lembata adalah Rp 15,73 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Lembata meningkat signifikan sebesar 3,14%, tetapi jumlah penduduk miskinnya berkurang 0,58%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kapuas Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai memiliki persentase kemiskinan 19,01% dan berada di urutan ke-58 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 68.390 jiwa dari total 342.558 jiwa. Garis kemiskinan di Manggarai tercatat sebesar Rp 454.625 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Manggarai adalah Rp 17,77 juta per tahun. Meski demikian, pertumbuhan penduduk miskinnya mengalami penurunan turun 2,30%, sedangkan pertumbuhan penduduknya meningkat 2,65%.
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki persentase kemiskinan 24,68%, menduduki peringkat ke-35 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 117.410 jiwa dari total 477.808 jiwa. Garis kemiskinan di Timor Tengah Selatan mencapai Rp 436.707 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Timor Tengah Selatan adalah Rp 21,28 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskinnya mengalami penurunan turun 1,76%, dan pertumbuhan penduduknya meningkat 1%.
Kabupaten Timor Tengah Utara
Persentase kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Utara mencapai 20,89%, menempatkannya di urutan ke-51 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 55.030 jiwa dari total 274.104 jiwa. Garis kemiskinan di Timor Tengah Utara tercatat sebesar Rp 499.772 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Timor Tengah Utara adalah Rp 18,72 juta per tahun. Terjadi penurunan signifikan pada pertumbuhan penduduk miskin turun 3,78%, dan pertumbuhan penduduknya meningkat 1,6%.
Kabupaten Alor
Kabupaten Alor memiliki persentase kemiskinan 19,87% dan berada di peringkat ke-55 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 41.890 jiwa dari total 226.646 jiwa. Garis kemiskinan di Alor sebesar Rp 446.875 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Alor adalah Rp 17,81 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin di Alor relatif stabil dengan penurunan hanya -0,05%, sedangkan pertumbuhan penduduknya meningkat 2,11%.