Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Cilacap pada tahun 2024 sebesar 10,68 persen. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,99 persen. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin di Cilacap masih mencapai 186.080 jiwa dari total populasi 2.037.899 jiwa.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Pulau Jawa, Cilacap menempati peringkat ke-38 dalam hal persentase kemiskinan. Secara nasional, Cilacap berada di peringkat ke-219. Pertumbuhan persentase kemiskinan di Cilacap tercatat negatif turun 2,82 persen, yang menunjukkan adanya upaya penurunan angka kemiskinan di wilayah ini.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Malang Periode 2004 - 2024)
Data historis kemiskinan menunjukkan bahwa persentase kemiskinan tertinggi di Cilacap terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 24,93 persen. Sementara itu, angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2024 dengan 10,68 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 12,04 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2024 turun 2,82 persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024).
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, seperti Boyolali, Karanganyar, Kendal, Magelang, Purworejo, dan Wonogiri, Cilacap menunjukkan posisi yang bervariasi. Beberapa kabupaten memiliki persentase kemiskinan lebih rendah, sementara yang lain lebih tinggi. Perbandingan ini memberikan gambaran mengenai tantangan kemiskinan yang dihadapi masing-masing daerah di Jawa Tengah.
Kabupaten Boyolali
Dengan persentase kemiskinan 9,63 persen, Boyolali menduduki peringkat ke-248 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di sana mencapai 95.960 jiwa dari total populasi 1.110.346 jiwa. Garis kemiskinan di Boyolali adalah Rp 442.071 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 41,69 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Boyolali menunjukkan angka positif. Kabupaten ini terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Karanganyar
Karanganyar memiliki persentase kemiskinan 9,59 persen, menempatkannya pada peringkat ke-250 di Indonesia. Terdapat 87.370 penduduk miskin dari total 952.132 jiwa. Garis kemiskinan di Karanganyar adalah Rp 491.551 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 53,36 juta per tahun, menunjukkan potensi ekonomi yang cukup baik. Pertumbuhan Karanganyar menunjukkan stabilitas dalam upaya mengurangi kemiskinan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Karawang 2015-2024)
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 9,35 persen dan berada di urutan ke-256 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 92.710 jiwa dari total 1.093.046 jiwa. Garis kemiskinan di Kendal tercatat Rp 488.940 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 55,26 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Kendal memberikan harapan akan perbaikan kesejahteraan.
Kabupaten Magelang
Dengan persentase kemiskinan 10,83 persen, Magelang menempati urutan ke-207 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 143.800 jiwa dari total populasi 1.337.411 jiwa. Garis kemiskinan di Magelang adalah Rp 431.289 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 32,60 juta per tahun. Meski demikian, wilayah ini terus berupaya menekan angka kemiskinan.
Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo memiliki persentase kemiskinan sebesar 10,87 persen, menempatkannya pada peringkat ke-205 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Purworejo mencapai 78.020 jiwa dari total populasi 809.121 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 459.253 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 31,20 juta per tahun. Pertumbuhan di Purworejo menunjukkan upaya serius dalam mengurangi kemiskinan.
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri memiliki persentase kemiskinan 10,71 persen, menempatkannya pada posisi ke-216 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin di sana tercatat 102.570 jiwa dari total populasi 1.063.902 jiwa. Garis kemiskinan di Wonogiri mencapai Rp 443.563 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Wonogiri mencapai Rp 37,72 juta per tahun. Wonogiri terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.