Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Depok Capai 4,52% pada 2024
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Depok, Jawa Barat mencapai 4,52% pada 2024.
Angka tersebut naik 2,53% dari tahun sebelumnya sebesar 1,99%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 3,4%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Depok lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Depok yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 4,52% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kota Depok ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Bogor (7,98%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2024.
- Kota Depok: 4,52%
- Kabupaten Bekasi: 4,6%
- Kota Bekasi: 4,88%
- Kabupaten Garut: 5,02%
- Kabupaten Karawang: 5,1%
- Kota Banjar: 5,13%
- Kabupaten Pangandaran: 5,22%
- Kota Tasikmalaya: 5,31%
- Kabupaten Cianjur: 5,37%
- Kabupaten Sumedang: 5,43%
(Baca: Kurang Lapangan Kerja, Tantangan Utama Pemuda Indonesia pada 2025)