Ini Negara Paling Antikorupsi Sedunia, Singapura Masuk 5 Besar!

Demografi

Lite

Annissa Mutia 09/12/2022 11:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ini Negara Paling Antikorupsi Sedunia, Singapura Masuk 5 Besar!

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Corruption Perceptions Index 2021

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Korupsi merupakan salah satu masalah yang banyak dicemaskan masyarakat global. Beberapa negara bahkan paling anti terhadap aksi menggerus kesejahteraaan rakyat ini.

Denmark, Finlandia, dan Selandia Baru menjadi tiga negara yang berada di ranking pertama dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2021 yang dirilis pada Januari 2022 lalu dengan skor 88 dari 100.

IPK setiap tahunnya dikeluarkan oleh lembaga Transparency International untuk mengukur tingkat korupsi sebuah negara. Skala yang digunakan adalah skor dari 100 (bersih dari korupsi) hingga nol (sangat korup). Beberapa indikator penghitungan skor yang kredibel menjadikan IPK sebagai basis pengukuran tingkat korupsi terpercaya di seluruh dunia.

Selama beberapa tahun, ketiga negara tersebut selalu masuk peringkat teratas paling bersih dari korupsi. Tak heran jika kesejahraan rakyat di negara tersebut terbilang sejahtera dan stabil.

Indonesia menempati ranking 96 dengan skor 38 dari skala 100 dalam IPK 2021. Bukan sesuatu yang membanggakan karena IPK jadi rujukan penilaian tingkat korupsi di sebuah negara. Semakin kecil skor IPK, maka semakin minim juga kepercayaan publik terhadap negara tersebut.

(baca: Ini Instansi yang Paling Banyak Terjerat Kasus Korupsi sejak 2004)

Editor : Annissa Mutia