Bank Dunia melaporkan, jumlah penduduk Israel dan Palestina didominasi oleh perempuan pada 2022. Adapun penduduk Palestina dalam data tersebut tercatat berada di wilyah Tepi Barat dan Gaza.
Di Israel, jumlah penduduknya terdapat sebanyak 9,55 juta jiwa pada 2022. Jumlah tersebut naik sekitar 2,02% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Mayoritas penduduk di Israel adalah perempuan, yaitu sekira 4,78 juta jiwa atau setara 50,12% dari total penduduk di Israel. Sisanya, ada 4,76 juta jiwa penduduk Israel yang merupakan laki-laki (49,88%).
Sementara, jumlah penduduk di Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebanyak 5,04 juta jiwa pada 2022 atau naik 2,43% secara tahunan (yoy).
Jumlah penduduk perempuan di Tepi Barat dan Jalur Gaza mencapai 2,52 juta jiwa (50,2%), sedangkan laki-laki 2,51 juta jiwa (49,8%).
(Baca: Penduduk Israel dan Palestina Terus Meningkat Seiring Konflik 3 Dekade Terakhir)
Adapun konflik antara Israel dan Palestina kembali mencuat semenjak 7 Oktober 2023 lalu. Hingga hari kedelapan belas perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, telah menimbulkan sekitar 7.200 korban jiwa dan 23.500 korban luka dari kedua belah pihak.
Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel per 24 Oktober 2023.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung sejak 1948 hingga saat ini. Hal ini terjadi karena perebutan wilayah sebagai tempat tinggal mereka.
Pasca Perang Dunia I, Inggris memberikan wilayah kekuasaan kepada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Lewat perjanjian tersebut, Yahudi menganggap kawasan Palestina menjadi tanah airnya.
Namun, masyarakat Palestina menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan tempat tinggal mereka.
(Baca: 18 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina 4 Kali Lipat Israel)