Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Surabaya pada tahun 2024 sebesar 3,96 persen, turun signifikan 14,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin mencapai 116.620 jiwa dari total penduduk 3.017.382 jiwa. Penurunan ini menunjukkan perkembangan positif dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kota Surabaya mengalami fluktuasi. Sempat mencapai angka tertinggi 9,21 persen pada tahun 2004, kemudian berangsur turun hingga mencapai titik terendah 3,96 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2020 sebesar 11,31 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk Miskin di Nusa Tenggara Timur | 2025)
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kota Surabaya berada di urutan yang cukup baik dalam penanganan kemiskinan. Jika dibandingkan dengan daerah sekitar seperti Kota Batu, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo, persentase kemiskinan Kota Surabaya masih berada di antara daerah-daerah tersebut.
Data perbandingan menunjukkan bahwa daerah-daerah dengan persentase kemiskinan berdekatan dengan Surabaya memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan. Berikut ulasan dari data perbandingan untuk Kota Surabaya dengan kabupaten lain di Jawa Timur:
Kota Batu
Kota Batu menempati urutan 504 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Dengan tingkat kemiskinan 3,06 persen, kota ini memiliki 6.590 jiwa penduduk miskin dari total populasi 223.601 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Batu tercatat sebesar Rp642.778,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp99,49 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Kota Batu sebesar 1,85 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Natuna 2015-2024)
Kota Madiun
Kota Madiun menduduki peringkat 466 secara nasional dengan persentase kemiskinan 4,38 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 7.840 jiwa dari total 201.854 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Madiun adalah Rp637.838,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat sebesar Rp92,45 juta per tahun. Kota Madiun mengalami sedikit penurunan populasi turun 0,07 persen.
Kota Malang
Kota Malang memiliki tingkat kemiskinan 3,91 persen dan berada di peringkat 486 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 34.840 jiwa dari total populasi 885.271 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Malang sebesar Rp706.341,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp114,72 juta per tahun. Kota Malang mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1,21 persen.
Kota Mojokerto
Persentase kemiskinan di Kota Mojokerto adalah 5,57 persen, menempatkannya di urutan 421 secara nasional. Terdapat 7.430 jiwa penduduk miskin dari total populasi 141.633 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini sebesar Rp610.968,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp62,68 juta per tahun. Kota Mojokerto mengalami pertumbuhan penduduk yang sedikit, hanya 0,21 persen.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo memiliki persentase kemiskinan 4,53 persen dan berada di peringkat 458 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 109.390 jiwa dari total populasi 2.002.830 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo adalah Rp597.284,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp136,72 juta per tahun. Kabupaten Sidoarjo mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1 persen.