Jumlah Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Indonesia 2015-2024

Berdasarkan laporan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), dalam 10 tahun terakhir, jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan (KBGtP) di Indonesia berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat.

Pada 2015, ada sekitar 204 ribu kasus yang tercatat. Kemudian pada 2024 jumlahnya menjadi 330 ribu kasus.

"Tahun 2024 mencatat peningkatan signifikan, yaitu 330.097 kasus—naik 14,17% dari tahun sebelumnya—dengan dominasi kasus di ranah personal," kata Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2024.

Data ini dihimpun oleh Komnas Perempuan bersama lembaga mitra, yang setiap tahun jumlahnya berbeda. Pada 2024, ada 83 lembaga mitra yang terlibat dalam pendataan.

Menurut Komnas Perempuan, pada 2024 mayoritas kasus KBGtP terjadi di ranah personal dengan jumlah 309.516 kasus. Sedangkan di ranah publik 12.004 kasus, dan ranah negara 209 kasus.

Jumlah kasus di ranah personal menjadi dominan karena semua data KBGtP yang berasal dari Badan Peradilan Agama (Badilag) dikategorikan sebagai kasus personal, khususnya sebagai alasan penyebab perceraian.

Komnas Perempuan juga menyatakan, ada sejumlah kasus KBGtP yang ranahnya tidak bisa dikategorikan karena tidak diketahui hubungan antara korban dan pelakunya.

"Hal ini juga dapat terjadi ketika jumlah korban dan pelaku tidak sama, terdapat 1 pelaku dengan jumlah korban lebih dari 1 ataupun sebaliknya," kata Komnas Perempuan.

(Baca: Data Umum Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia 2015-2024)