Konflik Israel-Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 belum juga mereda, meski sejumlah negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berkali-kali mendesak resolusi gencatan senjata.
Lantas, bagaimana pendapat publik terkait peranan PBB dalam penanganan konflik ini?
Menurut survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 74,1% responden menilai peran PBB tidak efektif dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Rinciannya, 34,2% responden menilai sangat tidak efektif, dan 39,9% menilai tidak efektif.
Hanya ada 17% responden yang menilai peranan PBB efektif. Proporsinya terdiri atas 13,1% responden yang menilai efektif, dan 5,9% menilai sangat efektif.
Sementara 6,9% responden lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei Kurious-KIC ini melibatkan 2.554 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri atas 58,9% responden perempuan dan 41,1% laki-laki.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,7%), diikuti responden di DKI Jakarta (15,1%), dan Pulau Sumatra (13,9%). Sementara proporsi responden dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua berkisar 0,2-4%.
Koleksi data dilakukan periode 10-17 November 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 1,94% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Bagaimana Respons Masyarakat terhadap Pendukung Israel? Ini Hasil Surveinya)