Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Keerom mencapai 15,84% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 1,02% dari tahun sebelumnya. Dengan jumlah penduduk 70.823 jiwa, terdapat 9.520 jiwa penduduk miskin di Keerom.
Secara historis, angka kemiskinan di Keerom fluktuatif. Pada tahun 2005, pertumbuhan kemiskinan mencapai titik tertinggi yaitu 13,57%. Sementara persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 29,71%, dan terendah pada tahun 2015 yaitu 15,83%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Sementara dibandingkan 5 tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini lebih rendah.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kab. Pulang Pisau 2018 - 2024)
Dibandingkan kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten Keerom berada di peringkat 87 dalam hal persentase kemiskinan. Terjadi pergeseran peringkat, dari 148 pada tahun 2015 ke posisi saat ini. Ini menunjukkan ada dinamika yang cukup signifikan dalam penanganan kemiskinan di Keerom.
Di tingkat provinsi Papua, Kabupaten Keerom berada di antara Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Jayapura dalam hal persentase kemiskinan. Kabupaten Sarmi memiliki persentase kemiskinan lebih rendah yaitu 14,05%, sementara Kabupaten Jayapura lebih tinggi yaitu 11,6%.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor memiliki persentase kemiskinan 23,46%, menduduki peringkat 41 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.940 jiwa dari total populasi 149.476 jiwa. Garis kemiskinan di Biak Numfor tercatat Rp 677,659.00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,47 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin 0,67% menunjukkan peningkatan yang stabil.
Kabupaten Jayapura
Dengan persentase kemiskinan 11,6%, Kabupaten Jayapura menduduki peringkat 188 secara nasional. Jumlah penduduk miskin 15.210 jiwa dari total penduduk 203.152 jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin adalah 2,01%. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 729,234.00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp 117,89 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jayapura tercatat 1,07%.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Sarmi | 2024)
Kota Jayapura
Kota Jayapura memiliki persentase kemiskinan 10,72% dan menduduki peringkat 215 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 33.840 jiwa dari total 404.351 jiwa. Kota ini memiliki garis kemiskinan tertinggi di Papua yaitu Rp 1,17 juta per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Jayapura adalah Rp 94,66 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin 3,2% dan pertumbuhan penduduk 0,12%.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki persentase kemiskinan 25,69%, menduduki peringkat 33 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 26.090 jiwa dari total 115.648 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat Rp 782,033.00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,47 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk adalah 1,08% sementara pertumbuhan angka kemiskinan hanya 0,23%.
Kabupaten Sarmi
Kabupaten Sarmi memiliki persentase kemiskinan 14,05%, menduduki peringkat 120 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 5.870 jiwa dari total populasi 44.200 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 653,436.00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 88,75 juta per tahun. Pertumbuhan angka kemiskinan cukup tinggi yaitu 7,71%, dengan pertumbuhan penduduk 4,44%.
Kabupaten Waropen
Kabupaten Waropen mencatat persentase kemiskinan 29,85%, menduduki peringkat 19 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.300 jiwa dari total 38.189 jiwa. Pendapatan per kapita masyarakat Waropen adalah Rp 68,45 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin 4,46%, dengan pertumbuhan penduduk 2,42%.