Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada tahun 2024 sebesar 7,1 persen. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,47 persen. Dengan jumlah penduduk miskin 20.400 jiwa dari total 329.341 jiwa, Kabupaten Dairi menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 4,76 persen dari tahun sebelumnya.
Secara historis, persentase kemiskinan di Dairi fluktuatif. Tahun 2004, persentase kemiskinan mencapai titik tertinggi 21,16 persen. Persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024, yaitu 7,1 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 4,42 persen. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, angka kemiskinan tahun ini lebih baik. Namun, jika dibandingkan 5 tahun terakhir, ada sedikit kenaikan. Peringkat kemiskinan Kabupaten Dairi berada di urutan 343 secara nasional.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kota Waringin Timur 2015-2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara dengan persentase kemiskinan berdekatan, Dairi berada di antara Kabupaten Karo dan Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Karo memiliki persentase kemiskinan 7,37 persen, sedangkan Pakpak Bharat 6,87 persen. Penurunan persentase kemiskinan di Dairi turun 4,95 persen, lebih baik dari Kabupaten Simalungun yang hanya turun 1,91 persen, namun masih di bawah Kabupaten Pakpak Bharat yang turun 8,89 persen.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo dengan persentase kemiskinan 7,37 persen, menduduki peringkat 332 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Karo mencapai 33.440 jiwa dari total populasi 418.705 jiwa. Garis kemiskinan di Karo tercatat sebesar Rp 656.812 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Karo mencapai Rp 67,69 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan turun 6,2 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Jayapura | 2004 - 2024)
Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki persentase kemiskinan 6,87 persen, menempatkannya pada urutan 358 secara nasional. Dengan jumlah penduduk miskin hanya 3.730 jiwa dari total 57.152 jiwa, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduknya hidup di atas garis kemiskinan. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat rendah, yaitu Rp 412.759 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Pakpak Bharat mencapai Rp 30,57 juta per tahun.
Kota Pematang Siantar
Kota Pematang Siantar mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 7,2 persen, dan menduduki peringkat 339 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini adalah 18.970 jiwa dari total populasi 278.325 jiwa. Garis kemiskinan di Pematang Siantar tergolong tinggi, mencapai Rp 709.992 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Pematang Siantar adalah Rp 62,62 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin di kota ini relatif stabil, hanya naik sedikit 0,05 persen.