Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Jayapura naik dari 11,45% menjadi 11,6% pada tahun 2024. Kenaikan ini setara dengan peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 300 jiwa, menjadi 15.210 jiwa dari total 203.152 penduduk. Pertumbuhan persentase kemiskinan tercatat sebesar 1,31%.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua, Kabupaten Jayapura berada di peringkat ke-40 dalam persentase kemiskinan. Kabupaten Biak Numfor memiliki persentase lebih tinggi yaitu 23,46%, sementara Kota Jayapura mencatatkan 10,72%. Kabupaten Keerom dan Sarmi masing-masing memiliki persentase 15,84% dan 14,05%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Indramayu | 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Kabupaten Jayapura mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 31,05%, sementara terendah pada tahun 2023 yaitu 11,45%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu 8,77%, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2008 dengan -29,47%. Kabupaten Jayapura berada di urutan ke-188 secara nasional dalam persentase kemiskinan.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten ini memiliki tingkat kemiskinan 23,46%, menduduki peringkat ke-41 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.940 jiwa dari total 149.476 penduduk. Garis kemiskinan di Biak Numfor tercatat sebesar Rp 677.659,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,47 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin sedikit naik 0,67%.
Kota Jayapura
Kota Jayapura memiliki persentase kemiskinan 10,72%, menduduki peringkat ke-215 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 33.840 jiwa dari total 404.351 penduduk. Garis kemiskinan di kota ini sangat tinggi, mencapai Rp 1,17 juta per kapita per bulan, yang merupakan tertinggi di Indonesia. Pendapatan per kapita mencapai Rp 94,66 juta per tahun.
(Baca: Peringkat dan Jumlah Kunjungan Situs Olahraga Periode Agustus 2025)
Kabupaten Keerom
Dengan persentase kemiskinan 15,84%, Kabupaten Keerom menduduki peringkat ke-87 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.520 jiwa dari total 70.823 penduduk. Garis kemiskinan di Keerom tercatat sebesar Rp 832.766,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 56,36 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin cukup tinggi, yaitu 2,15%.
Kabupaten Sarmi
Kabupaten Sarmi memiliki persentase kemiskinan 14,05% dan menduduki peringkat ke-120 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 5.870 jiwa dari total 44.200 penduduk. Garis kemiskinan di Sarmi adalah yang terendah di antara kabupaten lain yang dibandingkan, yaitu Rp 653.436,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 88,75 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin tertinggi, yaitu 7,71%.