Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Jakarta Barat Naik 1,52% Setahun Terakhir
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta sebesar 3,55% pada 2024.
Angka tersebut naik 1,52% dari tahun sebelumnya sebesar 2,03%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,13%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Jakarta Barat lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Jakarta Barat yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 3,55% dari total penduduk.
Dibanding 5 kabupaten/kota lain di Provinsi DKI Jakarta, PoU di Kota Jakarta Barat ada di urutan ke-3. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Jakarta Selatan (2,45%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Seribu (4,39%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DKI Jakarta pada 2024.
- Kota Jakarta Selatan: 2,45%
- Kota Jakarta Utara: 3,39%
- Kota Jakarta Barat: 3,55%
- Kota Jakarta Pusat: 3,63%
- Kota Jakarta Timur: 4,38%
- Kabupaten Kepulauan Seribu: 4,39%
(Baca: Penilaian Kinerja Prabowo-Gibran, Bidang Penciptaan Lapangan Kerja Terendah)