Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Maybrat mencapai 29,18 persen pada 2024. Jumlah ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 30,28 persen. Dengan jumlah penduduk 46.093 jiwa, terdapat 13.350 penduduk miskin di kabupaten ini.
Dibandingkan kabupaten lain di Papua Barat Daya, Kabupaten Maybrat menduduki peringkat ke-20 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3,63 persen dari tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Padang Lawas Utara | 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Maybrat selama periode 2010-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 40,16 persen, sedangkan terendah pada tahun 2024 dengan 29,18 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 2,06 persen, dan terendah pada tahun 2012 turun 13,05 persen. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 30,20 persen dan dalam lima tahun terakhir adalah 31,39 persen.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat Daya yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Maybrat memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Raja Ampat, Sorong Selatan, Sorong, dan Tambrauw memiliki karakteristik masing-masing dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, pendapatan per kapita, dan garis kemiskinan.
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Raja Ampat menempati urutan ke-88 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 15,83 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 8.130 jiwa dari total 70.810 penduduk. Garis kemiskinan di Raja Ampat adalah Rp 629.473 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 58,57 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di kabupaten ini cukup tinggi yaitu 4,59 persen, meskipun pertumbuhan pendapatan per kapita mengalami sedikit penurunan turun 3,42 persen. Angka kemiskinan mengalami penurunan turun 5,55 persen.
Kabupaten Sorong Selatan
Persentase kemiskinan di Kabupaten Sorong Selatan adalah 17,83 persen, menempatkannya pada urutan ke-65 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.400 jiwa dari total 55.904 penduduk. Garis kemiskinan di Sorong Selatan adalah Rp 579.310 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 41,55 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk cukup tinggi sebesar 5,77 persen, dan pertumbuhan pendapatan per kapita juga positif yaitu 1,96 persen. Terjadi penurunan angka kemiskinan turun 1,55 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kota Tangerang Selatan | 2024)
Kabupaten Sorong
Kabupaten Sorong memiliki persentase kemiskinan 25,71 persen, menduduki peringkat ke-31 secara nasional. Jumlah penduduk miskin cukup besar yaitu 25.690 jiwa dari total 128.157 penduduk. Garis kemiskinan di Sorong adalah Rp 631.729 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 101,10 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk stabil sebesar 2,35 persen, dan pertumbuhan pendapatan per kapita juga positif yaitu 2,58 persen. Angka kemiskinan menurun turun 4,35 persen.
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara kabupaten yang dibandingkan, yaitu 29,88 persen dan menduduki peringkat ke-18 secara nasional. Jumlah penduduk miskin relatif kecil yaitu 5.020 jiwa dari total 30.519 penduduk. Garis kemiskinan di Tambrauw adalah Rp 579.473 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita terendah dibandingkan kabupaten lain yaitu Rp 9,72 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan signifikan turun 7,21 persen, namun pertumbuhan pendapatan per kapita cukup tinggi yaitu 9,21 persen. Penurunan angka kemiskinan turun 4,32 persen.