Kota Bau Bau mencatatkan total jumlah penduduk sebanyak 179.150 jiwa pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan penduduk di Kota Bau Bau sebesar 1,55 persen pada tahun tersebut.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Pangandaran | 2024)
Jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 87.410 jiwa, sementara jumlah penduduk perempuan mencapai 91.740 jiwa.
Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia 0-4 tahun tercatat sebanyak 15.904 jiwa, menjadikannya salah satu kelompok usia dengan jumlah penduduk tertinggi.
Kelompok usia 5-9 tahun tercatat sebanyak 15.690 jiwa.
Sementara itu, kelompok usia di atas 75 tahun memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yaitu 3.010 jiwa.
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada kelompok usia tertentu menunjukkan adanya perbedaan yang menarik.
Pada kelompok usia 15-19 tahun, jumlah penduduk perempuan (9.939 jiwa) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (9.212 jiwa).
Secara keseluruhan, persentase penduduk laki-laki di Kota Bau Bau adalah 48,8 persen, sedangkan persentase penduduk perempuan adalah 51,2 persen.
Penduduk usia produktif (15-59 tahun) mendominasi komposisi penduduk Kota Bau Bau.
(Baca: Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kota Tual Bulan Mei Naik 5,18%)
Jumlah penduduk usia produktif laki-laki tercatat sebanyak 56.576 jiwa, sedangkan perempuan sebanyak 60.057 jiwa.
Total penduduk usia produktif mencapai 116.634 jiwa.
Persentase penduduk laki-laki usia produktif adalah 32 persen, sementara persentase penduduk perempuan usia produktif adalah 34 persen.
Data ini menunjukkan bahwa Kota Bau Bau memiliki potensi sumber daya manusia yang besar untuk mendukung pembangunan daerah.
Selain kelompok usia produktif, terdapat juga kelompok usia 0-14 tahun dan di atas 60 tahun.
Jumlah penduduk laki-laki pada kelompok usia 0-14 tahun adalah 23.972 jiwa, dan perempuan 23.084 jiwa.
Sementara itu, jumlah penduduk laki-laki di atas 60 tahun adalah 6.861 jiwa, dan perempuan 8.599 jiwa.
Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan non-produktif ini penting untuk perencanaan pembangunan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.