Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Lima Puluh Kota Turun 6,85% pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat mencapai 6,85% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,39% dari tahun sebelumnya sebesar 7,24%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,19%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Lima Puluh Kota lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Lima Puluh Kota yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 6,85% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 18 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Barat, PoU di Kabupaten Lima Puluh Kota ada di urutan ke-9. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sawahlunto/sijunjung (5,88%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai (10,62%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Barat pada 2023.
- Kabupaten Sawahlunto/sijunjung: 5,88%
- Kota Bukit Tinggi: 6,21%
- Kabupaten Dharmasraya: 6,25%
- Kota Payakumbuh: 6,51%
- Kota Padang: 6,52%
- Kota Solok: 6,71%
- Kota Padang Panjang: 6,81%
- Kabupaten Solok: 6,83%
- Kabupaten Lima Puluh Kota: 6,85%
- Kabupaten Pasaman Barat: 7,21%
(Baca: 7,28% Penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara Masuk Kategori Miskin)