Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Malinau naik dari 6,54 persen menjadi 6,94 persen pada tahun 2024. Peningkatan ini setara dengan bertambahnya 500 jiwa penduduk miskin, sehingga total menjadi 6.450 jiwa dari total penduduk 86.471 jiwa. Pertumbuhan persentase kemiskinan tercatat sebesar 6,12 persen.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Pulau Kalimantan, Kabupaten Malinau berada di peringkat ke-14. Secara nasional, peringkatnya adalah 352. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan jumlah penduduk tercatat 3,72 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Jayawijaya 2015-2024)
Jika melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Malinau terjadi pada tahun 2006, yaitu 24,57 persen. Sedangkan persentase terendah terjadi pada tahun 2023, yaitu 6,54 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 9,01 persen dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2015 turun 28,26 persen. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 6,64 persen, dan dalam lima tahun terakhir adalah 7,00 persen. Urutan persentase kemiskinan di Kabupaten Malinau secara nasional sempat berada di urutan ke-121 pada tahun 2004, kemudian berfluktuasi hingga mencapai urutan ke-352 pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Malinau memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Bulungan, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, garis kemiskinan, dan pendapatan per kapita.
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan memiliki persentase kemiskinan 8,76 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 11.950 jiwa. Jumlah penduduknya mencapai 168.116 jiwa. Garis kemiskinan di Bulungan adalah Rp 572.546 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp 160,71 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di wilayah ini sebesar 3,22 persen. Peringkat kemiskinan Bulungan berada di urutan ke-276 secara nasional. Persentase kemiskinan di Bulungan lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Malinau.
Kabupaten Nunukan
Persentase kemiskinan di Kabupaten Nunukan adalah 5,73 persen, dengan 12.610 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduknya mencapai 223.922 jiwa. Garis kemiskinan di daerah ini tercatat Rp 597.431 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Nunukan mencapai Rp 192,21 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Nunukan 4,76 persen, lebih tinggi dari Malinau. Secara nasional, Nunukan berada di peringkat 412 dalam hal tingkat kemiskinan. Angka kemiskinan di Nunukan lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten Malinau.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Padang Panjang | 2004 - 2024)
Kabupaten Tana Tidung
Kabupaten Tana Tidung memiliki tingkat kemiskinan 4,47 persen. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 1.500 jiwa dari total penduduk 29.291 jiwa. Garis kemiskinan di Tana Tidung adalah Rp 518.696 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 330,15 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Tana Tidung cukup tinggi, yaitu 4,69 persen. Secara nasional, Tana Tidung berada di urutan 462 dalam hal persentase kemiskinan. Tingkat kemiskinan Tana Tidung paling rendah dibandingkan daerah lain.
Kota Tarakan
Kota Tarakan memiliki persentase kemiskinan sebesar 5,56 persen, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 15.320 jiwa. Jumlah penduduk di kota ini adalah 252.924 jiwa. Garis kemiskinan di Tarakan cukup tinggi, yaitu Rp 854.967 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 221,39 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Tarakan tercatat sebesar 2,51 persen. Secara nasional, Tarakan berada di peringkat 422 dalam hal persentase kemiskinan.